Kakankemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu, saat memberikan sambutan sekaligus materi pada kegiatan Workshop IKM-BK di MAN 2 Kota Palu, Kamis (13/7/23)

MAN 2 Kota Palu Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis Komunitas

Palu (Kemenag Sulteng) – Untuk memperoleh pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu menggelar workshop implementasi Kurikulum Merdeka bagi tenaga pendidik dan kependidikan yang berjumlah 80 orang. Kegiatan digelar selama tiga hari di gedung Multimedia MAN 2 Kota Palu, Kamis hingga Sabtu, 13-15 Juli 2023.

Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu, dalam sambutan sekaligus materinya mengungkapkan, bahwa lembaga pendidikan perlu mengusung metode pengajaran modern serta menyeimbangkan antara materi agama dan materi umum, tidak terlepas dari kalimat at-thariqah ahammu minal maddah tentunya sudah tidak asing lagi.

“Ia selalu menekankan akan pentingnya makna kalimat tersebut. Metode lebih penting dari materi. Materi apapun yang disampaikan, jika menggunakan metode yang benar, maka akan dapat diterima para siswa dengan baik. Sebaliknya, materi yang telah dipersiapkan dengan matang, akan menjadi hampa, tanpa metode yang baik”, ujar Kakankemenag.

Selain itu, ia mengatakan, bahwa metode memang berpengaruh, namun tidak mutlak. Yang berpengaruh adalah the man, manusianya, orangnya, al-mudarris nafsuhu (guru itu sendiri).  “Tidak berhenti pada kata guru, ada sesuatu yang lebih penting dari itu, yakni jiwa seorang guru, atau ruh al-mudarris”, sambungnya.

Kakankemenag, Nasruddin menuturkan, “Memang at-thariqah ahammu minal maddah, namun al-mudarris atau guru jauh lebih penting dari  thariqah atau metode. Bukan sekadar guru, namun ruhul mudarris atau jiwa seorang guru, itu yang sebenarnya lebih penting dari keduanya, metode dan guru.

Dijelaskannya, bahwa dalam lembaga pendidikan tepat diterapkan, at-thariqah ahammu minal maddah, wa al-mudarris ahammu minat thariqah, wa ruhul mudarris ahammu minal mudarris nafsihi. Kata-kata inilah yang terus ditanamkan kepada segenap siswa dan guru hingga saat ini, yang mendorong kemajuan sistem pendidikan dan pengajaran masa kini.

Kakankemenag mengungkapkan saat memberikan materi tentang Kebijakan Kementerian Agama terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka. Ia menjelaskan, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

“Kaitannya dengan IKM-BK tersebut tentunya harus mengikuti perkembangan perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia yaitu saat ini Kurikulum Merdeka. Kami sangat mengapresiasi terhadap inisiatif MAN 2 Kota Palu menggelar workshop ini”, jelasnya.

Sebelumnya, Kepala MAN 2 Kota Palu, Muh. Syamsu Nursi dalam sambutannya mengungkapkan “Alhamdulilah kami mendapat suport dari Widya Iswara (WI) Balai Diklat Keagamaan Manado yang akan memberikan materi sekaligus pendampingan untuk kegiatan workshop IKM-BK ini”, tutur Syamsu Nursi.

Ia juga menyampaikan, bahwa kegiatan ini kiranya dapat memberikan bekal pengetahuan, pemahaman terhadap guru dan semua materi terkait Kurikulum Merdeka. Sehingga apa yang diperoleh dari workshop ini siap untuk diterapkan pada tingkat satuan pendidikan MAN 2 Kota Palu.

“Saya berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh. Sehingga workshp kali ini memberikan manfaat yang besar bukan hanya tenaga pendidik dan kependidikan tetapi juga untuk Madrasah”, ujar Kamad.

Ketua Panitia, Fadli dalam laporannya mengatakan, worskhop IKM-BK tersebut, bertujuan memberikan pembekalan pemahaman pengetahun dan materi seputar Kurikulum Merdeka kepada seluruh guru di lingkungan MAN 2 Kota Palu.

“Diharapkan dengan workshop IKM-BK dapat mengimplementasikan kurikulum pembelajaran sehingga, jika nantinya madrasah sudah siap melaksanakan, guru-guru tidak kaget lagi dan sudah siap mengaplikasikannya”, tandas Fadli. (kasman)